Sunday, December 11, 2011

Pendamping Hidup Yang Tepat


بسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia berpasang-pasangan. Allah SWT berfirman:

ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ


Maksudnya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, bahawa Dia menciptakan untuk kamu, isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dengannya, dan dijadikan antara kamu perasan kasih sayang." (Surah al-Ruum : 21)

Pasangan hidup ada kalanya baik dan ada kalanya tidak baik. Bagi orang baik, selayaknya mendapat pasangan yang baik. Demikian sebaliknya, bagi orang yang tidak baik selayaknya mendapat pasangan yang tidak baik juga. Allah SWT berfirman:

ﯛ ﯜ ﯝ ﯞ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ


Maksudnya: "(Lazimnya) perempuan-perempuan yang jahat adalah untuk lelaki-lelaki yang jahat, dan lelaki-lelaki yang jahat untuk perempuan-perempuan yang jahat; dan (sebaliknya) perempuan-perempuan yang baik untuk lelaki-lelaki yang baik, dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik" (Surah al-Nuur : 26)

Maka sebab itulah perlu memilih pasangan yang baik sebelum melaksanakan pernikahan dengaan menilai dari segi akhlak, ibadah, perangai, perbuatan dan lain-lain.

Ta’aruf yang dibenarkan oleh Islam dengan cara melihat fizikal calon pasangannya (wajah dan kedua telapak tangan) ketika berminat untuk bernikah. Hal ini dimaksudkan agar keduanya tidak kecewa setelah pernikahan. Melihat (muka dan telapak tangan) hanya dibolehkan menurut keperluan sahaja, walaupun berulang kali jika melihat kali pertama belum berpuas hati.

Mengenal akhlak dapat diketahui dari lingkungan, keluarga, keturunan dan teman-temannya. Kita dapat mencari informasi tentang akhlaknya dan akhlak keluarganya, pendidikannya dan pergaulannya di sekolah atau di tempat kerja juga teman-temannya serta aktivitinya. Kerana itu semua menggambarkan keadaan lelaki tersebut yang sebenarnya. Proses ini ialah ta’aruf (mengenali) yang baik, bukan dengan melanggar batas syara' apatah lagi sampai pada persentuhan atau lainnya.

Oleh itu, janganlah menilai dari rupa fizikal (zahir) sahaja, tetapi perlu juga dinilai dari segi agama (dan pengamalannya), keluarga, akhlak dan teman-temannya.

Keraguan terhadap calon suami/isteri itu menjadi hak kita untuk berfikir menentukan pasangan yang dipilih dan calon ayah/ibu kepada anak-anak kita. Lebih elok dan tepat, istikharah dan bermusyawarah dengan orang-orang dekat. Rasulullah SAW bersabda:

مَا خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ وَلَا نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ

“Tidak akan sia-sia orang yang beristikharah dan tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah”

Allah SWT permudahkan...

Wallahu a'lam


FORSAN SALAF

Mohammad Zaki Bin Yahpar

No comments:

Post a Comment